AUTHENTICITY OF EPIC SERIES

"TANSAH ELING WASPADA"

Sekapur Sirih

"Tansah eling Waspada"

Tansah eling waspada adalah sepotong ungkapan berbahasa Jawa yang sangat masyhur dalam lingkungan kebudayaan Jawa, sangat diakrabi oleh manusia Jawa. Entah sejak kapan tansah eling waspada itu menjadi semboyan. Tansah eling waspada yang terjemahannya adalah 'senantiasa ingat dan bersiap siaga' itu selalu menjadi referensi blue print jalan hidup wong Jawa, seluruhnya: yang alim dan yang awam; yang sangat paham filsafat atau pun yang hanya berlagak filsuf.


Jika Anda membuka lembaran-lembaran kesusastraan Jawa karya pujangga masa lampau tentu akan mendapati banyak pesan perihal eling. Namun ketika Anda nanti mencoba mendudah ingatan masyarakat tentang asal-usul semboyan eling tentu akan nyaris seratus persen yang menyarankan agar Anda merujuk pada dua baris terakhir tembang macapat Sinom. Dua baris rujukan sikap eling tersebut adalah petikan dari bait ketujuh serat Kalatidha. Kitab tipis berisi 12 bait macapat bermetrum Sinom tersebut adalah masterpiece Ranggawarsita, pujangga Jawa paling kesohor abad ke-19. Bunyinya: begja-begjane kang lali, maksih begja kang eling klawan waspada. Artinya: seberuntung-beruntungnya mereka yang lalai sungguh masih lebih beruntung mereka yang ingat dan waspada.

Dalam bait ketujuh Kalatidha, Ranggawarsita menerangkan secara gamblang bahwa di zaman gila ini manusia dilanda kebingungan luar biasa. Untuk ikut gila sungguh tak kuasa. Bila bertahan waras pasti tewas enas. Namun Tuhan telah memastikan: keberuntungan adalah hak bagi orang-orang yang tansah eling waspada. Eling di sini tentu maksudnya adalah kemampuan berdzikir; bersyukur; mengingat segala nikmat karunia Tuhan; mengingat kemahakuasaan Tuhan sebagai sang Pemberi sekaligus Pencabut Nikmat. Sedangkan waspada maknanya adalah kesiagaan berjaga agar lolos dari fitnah setan --yang bisa saja dia itu nyatanya diri kita sendiri-- yang selalu bersemangat merayu nalar dan hati agar mengingkari nikmat.

Apakah bait ketujuh serat Kalatidha ini disengaja oleh Ranggawarsita untuk merangsang penghayatan mendalam terhadap ayat kesepuluh surat Al Jumu'ah kitab Al-Qur'an?
Menurut saya iya.

Design Kaligrafi Aksara Jawa "Tansah Eling Waspada"

Tansah Eling Waspada adalah jalan utama menuju keberuntungan. Keberuntungan nan paling bernilai adalah keselamatan. Di dalam keselamatan itulah terdapat kedamaian (ketenteraman).

Gito Sosrosasmito